Saat ini banyak orangtua
menganggap bahwa pemasukan keluarga mesti berasal dari dua sumber, yakni
penghasilan suami dan istri. Memang tidak bisa dipungkiri jika zaman semakin
susah dan setiap orang menginginkan kehidupan yang layak. Hasilnya banyak orang
tua yang saling sibuk bekerja demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berangkat
pagi dan pulang malam.
Pernahkan terbayang jika
rutinitas tersebut mengikis waktu kebersamaan bersama keluarga terutama anak?
Pernahkan terfikir jika waktu tumbuh kembang anak itu tidak bisa diulang? Dan
taukah kita jika apa yang anak dapatkan
di masa kecilnya akan dia bawa sampai remaja bahkan dewasa. Semua itu karena
kurangnya waktu antara orang tua dan anak. Padahal mungkin yang diperlukan anak
adalah perhatian orang tua mereka, waktu bersama orang tua mereka, dan
kesempatan untuk bertemu dengan orang tua mereka.
Para orang tua harus waspada
dengan ritual harian yang demikian, sebab jarangnya komunikasi dengan anak,
terutama yang berusia balita, bisa menyebabkan dampak buruk pada tahapan tumbuh
kembang anak.
Ketika kita sebagai orang tua
tidak mampu menghabiskan waktu kebersamaan bersama anak, tentu ada perasaan
bersalah dalam diri kita. Rasanya ingin segera pulang, namun karena pilihan
kita untuk bekerja jadi ada banyak hal
yang jadi kendala, seperti banyak
pekerjaan yang harus diselesaikan, jalanan waktu pulang macet, dan masih banyak
hal lain.
Perlahan-lahan rutinitas tersebut
akan mengambil waktu kita dengan anak dan lama kelamaan akan menjauhkan kita
dari anak dan keluarga. Dengan kondisi orangtua yang tidak memiliki waktu
dengan anak, mereka akan berusaha mengganti waktu tersebut dengan materi.
Misalnya memberi hadiah & memanjakan anak dengan membelikan barang. Namun
dengan itu apa yang akan anak tanamkan difikiran mereka? “ Kasih sayang orang
tua adalah materi yang diberikan pada mereka.”
Lalu bagaimana memaksimalkan
waktu orangtua bersama anak?
- Tambah waktu bersama dan
tingkatkan kualitas kebersamaan.
Sesibuk- sibuknya orangtua, luangkan waktu
paling tidak 2-3 jam sehari untuk beraktivitas dengan anak. Ajak mereka
ngobrol, sharing, bermain, dan kegiatan lain yang bisa membangun kebersamaan.
Bukan hanya menonton TV yang istilahnya tidak membangun kebersamaan. Walau
bersama- sama menonton namun masing- masing
fokus pada acara bukan pada aktivitas bersama.
- Simpan weekend untuk keluarga.
Ketika weekend, fokuskan waktu
untuk keluarga. Bedakan urusan kantor dengan keluarga. Urusan kantor dikerjakan
di kantor, waktu di rumah adalah untuk keluarga.
- Jadwalkan waktu yang menyenangkan.
Ketika ada waktu bersama
keluarga, ciptakan kegiatan yang menyenangkan, spesial, dan berkualitas.
- Sering- sering menyentuh,
menanyakan kabar, mencium dan memeluk anak tiap harinya.
Mengungkapkan kasih sayang tiap
orang memang berbeda- beda. Namun dengan sentuhan dan perhatian akan membuat
anak merasa disayangi dan diperhatikan. Kehangatan pelukan dan ciuman orangtua
akan membuat anak merasa terlindungi dan merasakan kasih sayang orangtua
mereka.