Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anak. Jika orang tua sering marah maka anak juga akan menjadi anak yang pemarah. Jika orang tua sering membentak maka anak juga akan menjadi anak yang suka membentak.
Dampak buruk membentak anak
Tidak jarang, banyak kita menemui
orang tua yang sering membentak anak. Tanpa disadari, bentakan atau suara
dengan nada tinggi tersebut berpengaruh pada pertumbuhan dan mental serta kepribadian
anak. Bentakan bisa timbul karena orang tua yang lepas kontrol karena tingkah
anak, namun ada pula yang merupakan sifat orang tua tersebut. Apapun background
dibalik bentakan tersebut, hasilnya tetap sama, yaitu pengaruh negatif terhadap
perkembangan mental dan psikologi anak.
Jika dipikir dengan lebih bijak,
membentak tidak membawa hal positif sama sekali walaupun dengan dibentak
akhirnya anak akan menuruti apa kata orang tua, tapi ingat bahwa itu adalah
respon saat itu. Namun apa dampak jangka panjangnya? Pernahkah orang tua
memikirkan itu sebelumnya? Yang ada sekarang adalah banyak orang tua yang
mengeluh anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak diinginkan. Padahal itu
adalah karena tindakan salah yang kerap orang tua lakukan demi mendapatkan
kepatuhan anak.
Faktanya yang ada saat ini, banyak dari orang
tua yang hanya bisa memarahi anak, tetapi jarang memberikan apresiasi dan
reward pada anak. Orang tua hanya melihat dan fokus pada kesalahan anak, namun
melupakan kebaikan anak. Banyak dari orang tua yang jarang melakukan pencegahan,
pengarahan, dan membimbing anaknya sebelum kesalahan terjadi, tetapi justru
malah memarahi anak setelah ada kejadian yang dianggap buruk.
Seharusnya orang tua
mempertimbangkan tingkat perkembangan mental anak, sebelum membuat aturan
ataupun bertindak. Mental dan psikis anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh
atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa. Sikap orang
tua seakan-akan seperti polisi yang menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua
sering lupa untuk memberikan perhatian dan penghargaan positif ketika anak
melakukan pekerjaan mereka dengan benar.
Apa saja dampak bentakan terhadap
anak ??
Kurang Percaya Diri / Minder
Bentakan yang didapatkan anak,
secara tidak langsung akan membuat anak tersebut menjadi pribadi yang tidak
percaya diri dan minder karena anak tersebut kerapnya menerima teguran berupa
bentakan. Dalam mental anak, hal yang tertanam adalah diri yang mempertanyakan
dirinya sendiri. Apakah yang dia lakukan sudah benar atau belum? Ada ketakutan-ketakutan
jika melakukan perbuatan, takut jika salah, takut jika dimarahi, tidak berani
mengambil keputusan, bahkan tidak yakin terhadap dirinya sendiri.
Tidak peduli & Cuek
Terlalu lelah mendapat bentakan
dari orang tau bisa membuat anak menjadi apatis, tidak peduli, cuek. Nilai
negatif sudah tertanam dalam mental anak tersebut. Bosan dan lelah atas perlakuan tersebut, akhirnya
anak memilih jalan aman dengan mendengarkan setiap nasehat ataupun bentakan
orang tua, namun tidak dipahami. Ibaratnya tidak peduli karena yang didengarkan
cuma numpang lewat di telinga.
Tertutup / Introvert
Orang tua harusnya memberikan
rasa nyaman kepada anak sehingga anak bisa menjadikan orang tua sebagai tempat
curahan perasaan mereka ketika mereka membutuhkan. Bukan malah menjadi sosok
yang ditakuti. Ketika anak merasa takut pada orang tua, jangankan untuk sharing
pada mereka, untuk menatap mereka saja, anak takut. Akhirnya anak memilih untuk
diam dan menyimpan setiap masalah maupun kejadian yang dia alami dari orang tua
mereka. Takut disalahkan, takut takut orang tua tidak faham, takut takut dan
takut. Ketika anak hanya menyimpan masalahnya sendiri, hal tersebut sangat
tidak baik untuk kondisi mental anak tersebut. Tidak semua anak bisa menampung
masalahnya sendiri, apalagi anak-anak yang masih membutuhkan semangat dan perhatian
orang tua.
Suka Menentang
Jika sebelumnya ketika menerima
tekanan, anak memilih diam. Maka ini anak memilih untuk melawan. Ketika
dibentak, maka anak akan bertindak lebih menjengkelkan lagi, yang bisa membuat
orang tau lebih marah. Ada rasa sebel dalam diri anak pada orang tua yang
diungkapkan dengan perlawanan mereka dengan tidak mematuhi orang tuanya bahkan
dengan membalas kata- kata orang tua dengan kata- kata kasar.
Namun ada anak yang tidak senekad
itu. Ada anak yang lebih memilih bertindak semaunya sendiri. Dimarahi dan
dibentak seperti apa sudah tidak mempan pada anak ini karena sudah kebal dengan
bentakan yang selama ini anak terima.
Suka membentak dan Pemarah
Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anak. Jika orang tua sering marah maka anak juga akan menjadi anak yang pemarah. Jika orang tua sering membentak maka anak juga akan menjadi anak yang suka membentak.