- Home
- Fingerprint
- Jejak Genetika
Jejak Genetika
Apa yang menyebabkan adanya kesamaan di antara umat manusia sedunia, misalnya kesamaan kemampuan berbahasa, integritas, loyalitas, dan aktualisasi terhadap kelompok sosial? Perspektif psikologi yang terkait dengan evolusi memandang bahwa kesamaan-kesamaan tersebut sebagian berkaitan dengan karakter genetis yang berkembang selama sejarah evolusi spesies kita.
Ahli genetika Inggris Steve “Setiap gen adalah pesan dari nenek moyang kita dan gen-gen tersebut menceritakan kisah yang utuh mengenai kita dan gen manusia”. Untuk membaca pesan dari masa lalu sebagaimana yang tersimpan di dalam gen-gen kita, hal pertama yang perlu dipahami adalah hakikat evolusi.
Pada dasarnya, evolusi (evolution) merupakan suatu perubahan frekuensi munculnya gen dalam suatu populasi, suatu perubahan secara umum berlangsung pada banyak generasi. Meningkanya atau berkurangnya frekuensi munculnya gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat tertentu dalam suatu populasi tertentu sejalan dengan meningkatnya atau berkurangnya frekuensi munculnya gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat tersebut. Tampaknya, perkembangan seperti ini dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang berlangsung pada spesies tertentu. Ketika perubahan yang terjadi sudah cukup besar, hal itu akan mengakibatkan terbentuknya spesies baru.
JEJAK EVOLUSI GENETIKA
Para ilmuwan sering memperdebatkan teori evolusi yang dikemukakan ilmuwan asal inggris Charles Darwin, apakah perubahan evolusi tersebut secara bertahap atau tiba-tiba. Namun ada hal lain yang menarik mengenai pernyataan Darwin tersebut, yaitu hubungan manusia sebagai primata dengan makhluk lainnnya, terutama monyet. Secara struktur fisiologis, monyet memang yang ter-”mirip” dengan manusia dibandingkan dengan makhluk lain di bumi ini namun, disini, kita tidak membahas apakah monyet dan manusia memiliki kaitan evolusi. Beberapa perbedaan yang ada antara manusia dan monyet terlihat dari struktur otak. Manusia memiliki ukuran yang jauh besar dan terdiri dari 100 miliar neuron, sementara monyet berkisar 10 miliar neuron. Data tersebut memperlihatkan bahwa manusia memiliki kapasitas berpikir yang jauh lebih kompleks walaupun otak monyet juga memiliki struktur korteks sebagaimana halnya pada otakmanusia.
Hal lain yang membedakan antara manusia dan monyet bahkan manusia purba (manusia kera) adalah cara berjalan dan bantuk tangan. Monyet berjalan dengan menggunakan keempat tangan dan kaki, sementara manusia menggunakan hanya dua kakinya untuk berdiri dengan tegak. Fungsi tangan pada manusia lebih canggih dan aplikatif dibandingkan dengan monyet karena bentuk ibu jari manusia lebih panjang dari pada ibu jari monyet. Karena itu, tangan manusia lebih sering digunakan untuk berbagai keperluan yang lebih kompleks, misalnya membuat perkakas. Struktur otak manusia berbeda dengan hewan lain. Selain itu, tangan manusia juga memiliki jejak ciri-ciri genetis karena berkaitan dengan kemampuan kognitif yang tidak dimiliki makhluk lain. Hal itu logis karena seiring dengan semakin banyaknya fungsi tangan, semakin banyak juga susunan saraf yang merekam pada garis-garis sidik jari.