Pernakah anda bekerja sama dalam satu tim? Jika pernah, apakah anda pernah kesal karena kawan anda dianggap tidak becus dan membebani tim? Atau, jika anda menjadi atasan, pernahkah anda sering jengkel dengan ulah staf Anda yang tidak bisa bekerja sesuai standar kerja anda? Staf anda itu terus melakukan kesalahan berulang yang dianggap menjadi kebiasaan yang buruk? Akhirnya, apa yang terjadi? Anda memberi label negatif kepada kawan atau staf Anda yang dianggap tidak bisa diandalkan dalam bekerja sama. Tunggu dulu! Jangan cepat menghakimi orang. Manuasia sering kali mudah memberi label negatif kepada orang yang tidak sepaham dengannya. Daripada menghabiskan energi terseret dalam konflik dalam tim lebih baik, sebaiknya anda mulai berfikir ulang bahwa terjadi sesuatu yang salah di dalam tim. Barangkali, anda juga menyumbangkan kesalahan sehingga membuat kawan atau staf anda selalu salah dimata anda. Mata anda menjadi tidak peka untuk menangkap kejernihan potensi tersembunyi dari orang tersebut. Padahal, setiap orang memiliki keunikan working styile yang berbeda, termasuk anda.

Perhatikan dalam satu tim kerja, adakah orang yang memiliki kemampuan manajerial yang baik? Ciri-cirinya adalah begitu terampil menata dan menaruh barang ditempat yang seharusnya. Ia tidak pernah membiarkan ceceran kertas berserakan setelah bekerja. Ia selalu mudah mengatur jadawal kerja orang dengan baik atau mengurus prosedur kerja dengan sangat apik. Coba tanyakan jadwal liburan kepadanya? Biasanya, mereka sudah memiliki well-plan jauh-jauh hari. Mereka tidak suka hal-hal yang mendadak. Mereka mampu mengatur jadwal harian mereka dari pagi hingga malam. Bahkan dalam satu  waktu, mereka bisa mengerjakan banyak tugas dalam satu waktu sambil bisa membuat prioritas pekerjaan. Sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari, sambil menelpon dengan satu tangan,ia masih bisa menulis dengan tangan yang lain, atau sambil memasak ia masih bisa main facebook tanpa lupa mengengok masakannya supaya tidak gosong. Orang yang seperti itu cocok dengan jenis pekerjaan yang manajerial untuk menjadi sekretaris, atau manajer yang trampil menata struktur organisasi. Bahkan, penulis pernah bertemu dengan manajer artis yang piawai mengatur jadwal show sang artis dalam satu hari yang padat tanpa bentrokan jadwal.


Amati Tipe Kerja Orang di Lingkungan Anda

Coba anda temukan lagi adakah orang yang sembrono dalam mengatur barangbarangnya, misal sering lupa menaruh handphone atau kunci mobil? Namun, ia dapat diandalkan pada saat kritis untuk mengambil keputusan strategis. Ia mampu merumuskan ide konseptual hanya dalam hitungan singkat, sementara orang lain masih harus mencena lama dalam hitungan jam. Bahkan, ia tak ragu mengambil resiko mengambil keputusan cepat disertai kalkulasi logika yang akurat. Kalau begitu, ia cocok dijadikan leader, tapi jika ia memiliki kemampuan manajerial yang rendah, sebaiknya ia perlu sekretaris andal untuk mengatur hal-hal yang bersifat prosedural. Atau pernahkah anda menemukan orang yang tidak suka berkutat lama-lama untuk merumuskkan ide dan alergi duduk meeting seharian. Ia mudah jemu dan lebih suka mendapat daftar tugas yang pasti dan terperinci sehingga ia langsung dapat mempraktikkan di lapangan. Tak urung, ia bisa melakukan kesalahan menjalankan instruksi, tetapi di satu sisi, ia memiliki banyak energi untuk belajar dari kesalahan yang ia lakukan di lapangan dan langsung memperbaikinya di tempat. Ia penganut konsep pengalaman adalah guru yang terbaik.

Dengan gaya seperti itu, ia cocok melakukan tugas teknis operasional karena akan lebih mudah baginya mendapatkan contoh langsung untuk dipraktikan. Amati lagi lingkungan anda dengan jeli, adakah orang yang selalu mudah bekerja sama dengan siapa saja. Ia bisa mencairkan suasana hati orang yang sedang marah, sama baiknya dengan mencairkan kebekuan orang yang pendiam. Pokoknya, ibarat istilah “Nggak ada lo nggak rame”. Nah, tipe seperti itu memiliki ketrampilan komunikasi yang baik. Biasanya, ia senang mengobrol dan mau jadi pendengar yang baik. Ia bersedia mendengarkan curhat orang sampai berjam-jam lamanya dan mampu merespons dengan tepat sesuai yang diharapkan lawan bicaranya. Dengan gaya seperti itu, ia cocok dijadikan humas atau mediator saat tim kerja sedang mengalami konflik. Ia pandai mengolah kata-kata menjadi kalimat berbunga untuk menyenangkan hati orang. Ada lagi jenis orang yang dalam kondisi apapun mampu bertahan. Ia peka melakukan pengamatan terhadap perubahan situasi dan selalu memiliki kebutuhan untuk mengikuti perkembangan terbaru. Ia akan banyak melakukan skenario rencana dan biasanya, tidak suka membuat solusi yang bersifat tunggal. Biasanya, ia mempu melihat celah dari setiap kesulitan dan selalu bisa mencari jalan keluar dalam kondisi sesulit apapun. Perubahan tren di dunia luar menjadi panduannya dalam mengambil keputusan untuk memprediksi. Ia bisa dengan tepat membaca momentum untuk mengambil tindakan. Dengan gaya seperti itu, ia cocok dijadikan problem solver untuk mengatasi situasi yang unpredictable.
Apa yang menyebabkan adanya kesamaan di antara umat manusia sedunia, misalnya kesamaan kemampuan berbahasa, integritas, loyalitas, dan aktualisasi terhadap kelompok sosial? Perspektif psikologi yang terkait dengan evolusi memandang bahwa kesamaan-kesamaan tersebut sebagian berkaitan dengan karakter genetis yang berkembang selama sejarah evolusi spesies kita. 

Ahli genetika Inggris Steve “Setiap gen adalah pesan dari nenek moyang kita dan gen-gen tersebut menceritakan kisah yang utuh mengenai kita dan gen manusia”. Untuk membaca pesan dari masa lalu sebagaimana yang tersimpan di dalam gen-gen kita, hal pertama yang perlu dipahami adalah hakikat evolusi. 

Pada dasarnya, evolusi (evolution) merupakan suatu perubahan frekuensi munculnya gen dalam suatu populasi, suatu perubahan secara umum berlangsung pada banyak generasi. Meningkanya atau berkurangnya frekuensi munculnya gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat tertentu dalam suatu populasi tertentu sejalan dengan meningkatnya atau berkurangnya frekuensi munculnya gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat tersebut. Tampaknya, perkembangan seperti ini dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang berlangsung pada spesies tertentu. Ketika perubahan yang terjadi sudah cukup besar, hal itu akan mengakibatkan terbentuknya spesies baru.



JEJAK EVOLUSI GENETIKA

Para ilmuwan sering memperdebatkan teori evolusi yang dikemukakan ilmuwan asal inggris Charles Darwin, apakah perubahan evolusi tersebut secara bertahap atau tiba-tiba. Namun ada hal lain yang menarik mengenai pernyataan Darwin tersebut, yaitu hubungan manusia sebagai primata dengan makhluk lainnnya, terutama monyet. Secara struktur fisiologis, monyet memang yang ter-”mirip” dengan manusia dibandingkan dengan makhluk lain di bumi ini namun, disini, kita tidak membahas apakah monyet dan manusia memiliki kaitan evolusi. Beberapa perbedaan yang ada antara manusia dan monyet terlihat dari struktur otak. Manusia memiliki ukuran yang jauh besar dan terdiri dari 100 miliar neuron, sementara monyet berkisar 10 miliar neuron. Data tersebut memperlihatkan bahwa manusia memiliki kapasitas berpikir yang jauh lebih kompleks walaupun otak monyet juga memiliki struktur korteks sebagaimana halnya pada otakmanusia.

Hal lain yang membedakan antara manusia dan monyet bahkan manusia purba (manusia kera) adalah cara berjalan dan bantuk tangan. Monyet berjalan dengan menggunakan keempat tangan dan kaki, sementara manusia menggunakan hanya dua kakinya untuk berdiri dengan tegak. Fungsi tangan pada manusia lebih canggih dan aplikatif dibandingkan dengan monyet karena bentuk ibu jari manusia lebih panjang dari pada ibu jari monyet. Karena itu, tangan manusia lebih sering digunakan untuk berbagai keperluan yang lebih kompleks, misalnya membuat perkakas. Struktur otak manusia berbeda dengan hewan lain. Selain itu, tangan manusia juga memiliki jejak ciri-ciri genetis karena berkaitan dengan kemampuan kognitif yang tidak dimiliki makhluk lain. Hal itu logis karena seiring dengan semakin banyaknya fungsi tangan, semakin banyak juga susunan saraf yang merekam pada garis-garis sidik jari.
Berikut merupakan beberapa gallery foto kegiatan Ghany Angga. MA



























Untuk seluruh layanan dari Ghany Angga. MA, Anda bisa menghubungi  : 

Mobile : 089609270490 ( Phone, SMS, WhatsApp)
BBM : 75CAA2AD
Email : ghanyangga.ma@gmail.com
Facebook : Ghany Angga MA
Twitter : @GhanyElfreda










Beberapa Layanan Ghany Angga. MA dan team
  1. Fingerprint Consulting (Paket Silver dan Paket Platinum)
  2. Pelatihan : Private, Class, In-House, Corporate
  3. Seminar dan Publik Speaker
  4. Hypnotherapy dan Holistic Therapy
  5. Magician Show and Performance
  6. Magic Course and Magic School
  7. Tarot Counseling with Madame Ika
  8. Layanan Kesehatan Prenatal dan Post Natal
  9. Layanan Totok Aura with Madame Ika
  10. Event Organizer Pelatihan 
  11. Private Matematika Otak kanan with Al Hafizhil Latif

Fingerprint Consulting Indonesia merupakan lembaga yang bergerak dibidang psikologi dan personality test yang memiliki layanan berupa analisa sidik jari untuk Membantu Individu mengenali bakat genetic (bawaan lahir) mereka. 

Program Ilmiah Analisa Sidik Jari disebut juga Fingerprint Analysis merupakan sebuah pengukuran biometrik dengan media pemindaian (scanning) sidik jari untuk menunjukkan bakat dan kecerdasan individu. Metode analisa sidik jari teruji ilmiah yang didasari oleh berbagai disiplin ilmu yang melibatkan Science & Research of Dermatoglyphics (Ilmu untuk mengetahui garis-garis pada permukaan kulit, jari-jari, telapak tangan dan hingga kaki), ilmu kedokteran dan anatomi tubuh (khususnya bagian otak), ilmu psikologi modern dan teknologi computer biometric. Sehingga, hasilnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi orang tua, institusi pendidikan dalam hal pemilihan penjurusan dan penentuan jenjang karir dan masa depan yang cerah.

Sidik jari adalah bagian tubuh yang bersifat permanent, tidak pernah berubah sepanjang hayat dari kecil hingga dewasa, tidak pernah sama setiap orang, disamping sebagai identifikasi, juga menggambarkan krakteristik yang spesifik di setiap orang. Pertumbuhan sidik jari mulai muncul pada bayi yang masih dalam kandungan (embrio) 13 minggu dan perkembangannya seiring dengan pertumbuhan otak.

KEUNGGULAN ANALISA SIDIK JARI

AKURASI TINGGI
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi biometrik, perkembangan sistem fingerprint analysis menjadi lebih akurat bahkan tingkat akurasi hingga 90% dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya. Analisa sidik jari mampu menunjukkan secara ilmiah Potensi dan bakat individu.

UNIK
Pola sidik jari manusia sangat unik dan di pengaruhi oleh proses pembentukannya secara genetik. Tidak ada satupun manusia di dunia yang mempunyai sidik jari yang sama persis bahkan 1 dari 10 jari dari satu tangan tidak sama. Andaikan ada Kemungkinan sama, perbandingannya adalah 1:64.000.000.000, Kenali Bakat Anak dengan Mudah, Investasi Murah.

PERMANEN
Sidik Jari tidak akan pernah berubah dari waktu ke waktu sepanjang hidup sejak kecil hingga dewasa sehingga analisa sidik jari cukup dilakukan satu kali seumur hidup.
Anak Menjadi Senang Belajar dengan Gayanya

Selengkapnya kunjungi : www.analisajaribali.blogspot.com atau www.analisajari.com
Elfreda Management adalah sebuah lembaga Training, Consulting, Counseling, Caoching, Mentoring dan Healing yang bergerak dibidang pemberdayaan dan pengembangan diri.
Elfreda Management berdiri pada 6 Desember 2012, didirikan oleh Ghany Angga. MA dan Ika Ratna Dwi Januarti, SH dengan Akta Notaris H. Misbah Imam Subari, SH, M.Hum nomor 2, tanggal 11 Agustus 2014.

Saat ini, Elfreda Management telah membuka perwakilan di beberapa kota di Indonesia, seperti Banyuwangi, Bali, Jakarta, dan Malang.

Selengkapnya kunjungi www.facebook.com/elfredaofficial
Ghany Angga MA, atau biasa disapa dengan nama Ghany Elfreda, merupakan seorang Praktisi Mind Technology, yang menekuni dunia pemberdayaan diri (self empowerment) sejak masih duduk dibangku sekolah. Awalnya, Ghany kecil sangat tertarik dengan dunia-dunia yang menggali tentang potensi terpendam manusia, sampai ia pun menekuni dunia Metafisik, mulai dari hal-hal tentang pengolahan energi, pernafasan, sampai pada esoteris Jawa (kanoragan, kadigdayan, kebathinan) dan esoteris timur tengah (ilmu hikmah, ilmu karomah). Di wilayah fisik, ia pun juga banyak sekali menekuni berbagai aliran pencak silat, hingga ia pun pernah diangkat menjadi dewan pendekar termuda di salah satu aliran pencak silat tradisional di daerahnya.
Ada sebuah kalimat yang pernah ia baca dan menjadi sebuah pertanyaan besar dihidupnya, “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akanmengenal Tuhannya”. Kalimat inilah yang selalu terngiang dipikirannya dan menjadi sebuah pertanyaan besar. Siapa sebenarnya Aku?? Who Am I ?? Sudahkah aku mengenal diriku seutuhnya ??
Merasa belum puas dengan dunia metafisik, karena ia belum mendapatkan jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan besarnya, maka ia pun mulai merambah kedunia mental dan pikiran. Dari sinilah ia mendapatkan titik terang dari misteri-misteri yang menjadi tanda tanya besar dihidupnya. Menemukan sebuah link yang terputus dari apa yang ia pelajari sebelumnya, antara fisik dan metafisik. Sebuah potensi yang semua orang miliki tapi tak semuanya mengerti apalagi mempelajari. Memahami bahwa manusia adalah satu kesatuan utuh (Body, Mind dan Soul) yang menjadikan ia lebih aware terhadap dirinya. Dengan menemukan link tersebut, ia pun mulai mampu memahami esoteris yang dulu pernah ia pelajari secara lebih mendalam, bukan hanya pada tingkat ritualitas saja, tapi lebih kepada nilai hidup dan sisi spiritualitas. Mulai saat itulah ia bertekad untuk menekuni berbagai macam hal-hal yang berhubungan dengan empowerment.
Hal ini pun terus berjalan sampai ia duduk dibangku kuliah. Ia mengambil jurusan Teknik Informatika di kampusnya. Ketika mata pelajaran tentang pemrograman, microcontroller, serta logika dan algoritma, ia justru malah terbelesit tentang pikiran manusia, pemrograman pikiran, cara pandang dan pola pikir seseorang sampai dengan pengaruhnya pada perilaku seseorang. Dari sinilah, ia mulai menekuni wilayah pikiran lebih dalam lagi, melakukan sebuah eksperimen-eksperimen kecil tentang hypnotherapy sampai pada aspek-aspek lain yang dapat mempengaruhi kinerja pikiran seseorang, baik itu berupa komunikasi, berupa fisiologi ataupun berupa hal lainnya.
Pada tahun 2012, ia membuat sebuah lembaga pemberdayaan dan pengembangan diri yang bernama Elfreda Management, sekaligus ia dipercaya sebagai President dari lembaga tersebut. Sebuah lembaga yang berjalan di dua kaki, yakni provit oriented dan sosial oriented, sesuai dengan prinsipnya bahwa selayaknya tubuh, selain butuh makan, tubuh pun juga butuh untuk buang hajat untuk melancarkan sistem pencernaan. Begitupun juga dengan provit dan sosial.
Bersama dengan rekan-rekannya dalam satu lembaga ini, ia mulai mengembangkan bentuk aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan untuk empowerment. Dan hingga saat ini, sudah ada 4 perwakilan dari Elfreda Management di Indonesia, yakni di Banyuwangi, Bali, Jakarta dan Malang.
Saat ini ia aktif memberikan seminar dan training tentang pemberdayaan dan pengembangan diri. Namun, tujuan besar dan goal utamanya ketika ia menggeluti bidang ini, bukanlah untuk membawanya menjadi seorang Trainer. Akan tetapi untuk lebih mengenal tentang siapa dirinya, menemukan puzzle-puzzle jawaban atas pertanyaan besarnya. Menjadi seorang Trainer merupakan pernak pernik dalam hidupnya sebagai sebuah aplikasi untuk menularkan manfaat kepada sesama, terutama bagi yang membutuhkan.

Penelitian Fleming model membagi tiga jenis gaya belajar, yaitu visual, kinestetik, dan auditory.

Jika di ruang kelas anda termasuk murid yang menyukai pembelajaran dengan bantuan alat peraga, besar kemungkinan anda adalah tipe pembelajar visual. Jika demikian anda senang jika menyerap informasi dalam penyajian gambar, diagram, grafik, atau tayangan video, terlebih lagi jika disertai dengan warna-warni menarik. Coba perhatikan bentuk catatan dibuku anda. Biasanya, pembelajar visual sangat senang memberi stabilo pada kata-kata penting-plus dibedakan dengan warnawarni. Mereka akan lebih mudah membaca dengan bantuan simbol-simbol sebagai penggani teks.

Jika diruang kelas anda merasa cukup hanya dengan menyimak keterangan guru dan bisa menangkap informasi dengan baik melalui pendengaran, besar kemungkinannya bahwa anda tipe pembelajar auditory. Jika demikian, anda lebih senang jika menyerap informasi dalam bentuk audio, ceramah/literatur, mendengarkan dongeng. Biasanya, pembelajar auditory bisa belajar sambil berdendang mendengarkan lagu atau menghafalkan keras-keras apa yang sedang ia baca.

Lalu, bagaimana jika anda bukan termasuk kedua tipe itu? Bisa jadi anda masih sulit mengembangkan logika untuk menghubungkan bagaimana cara kerja sistem pencernaan di dalam tubuh meskipun sudah mendapatkan penjelasan dengan baik. Apakah anda semakin lama menjadi kehilangan konsentrasi sehingga anda menjadi tidak betah duduk berlama-lama dikelas? Jika anda tidak bertemu dengan jenis guru A yang bijaksana memahami kesulitan anda, sangat mungkin nasib jutaan para pembelajar kinestetik yang sering dicap nakal karena tidak mau diam, bagaimana cara mengatasinya? Ternyata, anda butuh beranjak dari kursi dan menyentuh dengan tangan, anda termasuk tipe pembelajar taktil-kenestetik. Melalui sentuhan yang dimiliki indra perabaan, anda menjadi paham letak susunan organ pencernaan tubuh dan menggiring logika anda melalui perabaan. Biasanya, pembelajar taktil-kinestetik akan lebih mudah menyerap informasi jika bisa langsung menyentuh, meraba, dan mempraktikkan sesuatu ke dalam ekspresi gerakan.

Ketiga jenis gaya belajar ini juga akan dipengaruhi gaya berpikir tipe spatial yang dipengaruhi otak kanan atau pada gaya berfikir tipe logikal yang dipengaruhi otak kiri. Tipe spatial memiliki ciri-ciri berpikir holistik, imajinatif, intuisi, subjektif, nonstruktural, sementara itu, tipe logical memiliki ciri-ciri berpikir analitik, faktual, kronologikal, dan memahami keseluruhan informasi setahap demi setahap. Sebagai contoh, anda adalah tipe pembelajar visual-spatial yang menyenangi bentuk gambar dan berkombinasi dengan visual-logikal yang terfokus pada bentuk. Pada saat menyerap informasi, tayangan visual alat peraga berwarna itu akan merangsang saraf sensoris kebagian otak occipital labe (yang terkait dengan fungsi visual) ketika guru biologi mengilustrasikan apel yang masuk ke dalam mulut. Pada kasus itu, otak akan anda mulai menciptakan imajinasi apel di kepala anda. Anda mulai membayangkan secara spasial dinamika perjalanan panjang apel di system pencernaan tubuh. Kemudian, ketika sang guru memberi analogi perbandingan antara sistem kerja pencernaan dengan sistem kerja mesin, otak kiri akan mulai menganalisis. Otak kiri mencari keterkaitan secara logis bagaimana hubungan antara sistem kerja pencernaan dan sistem kerja mesin mobil, apakah ada persamaan sekaligus perbedaan dianta cara kerja kedua sistem tersebut.

Jadi, anda termasuk ke dalam tipe yang manakah?

Salah hormat,
Ghany Angga. MA
CEO Elfreda Managemet Corp.
Empowerment Trainer || Hypnotherapist || Fingerprint Analist || Mentalist
Setiap anak terlahir sebagai anak yang genius, pernyataan tersebut dapat ditelusuri berdasarkan makna dasar dari kata “genius”, asal kata “genial” yang berarti sesuatu yang dibawa sejak lahir (berhubungan juga dengan kata “genesis” awal mula sesuatu). Setiap anak memang terlahir genius, tetapi bukan berarti kita mengasosiasikannya seperti. Einstein, sang maestro fisikawan penemu teori Relativitas, atau seperti beethoven yang mahir membuat komposisi lagu, atau juga mampu membuat lukisan seperti picasso. Kegeniusan yang dimaksud disini berdasarkan kapasiatas potensi kecerdasan yang dibawa sejak lahir.

Setiap anak terlahir secara menakjubkan. Dengan rasa keingintahuan yang besar, spontanitas, dan vitalitas yang tiada hentinya untuk menjelajah, mereka mampu menyerap berbagai informasi secara cepat. Setiap anak memiliki kapasiatas untuk belajar secara mendiri. Selain itu, mereka juga mampu mengembangkan kemampuan adaptasi yang luar biasa berdasarkan kebutuhannya sejak bayi.
Saat ini, banyak metode yang dikembangkan untuk mengajarkan membaca kepada anak-anak sedini mungkin. Pada 1952, sebuah percobaan dilakukan oleh Aaron Stern. Percobaan yang dilakukan terhadap anaknya sendiri ini, Edith, membuktikan bahwa kecerdasan dapat dilatih sejak dini. Sejak Edith lahir, Aaron Stern memberikan lingkungan yang dapat memberikan rangsangan kuat kepada putrinya, mengajarkan perbendaharaan kata-kata baru setiap harinya dengan menggunakan kartu-kartu bergambar dan berbicara kepada anak itu dengan bahasa orang dewasa (bukan cara bayi). Hasil semua usaha tersebut? Pada usia satu tahun, Edith sudah dapat mengucapkan kalimat secara lengkap dan pada usia lima tahun, dia sudah selesai membaca seluruh buku Encyclopedia Britannica.

Pada usia enam tahun, enam buku dan surat kabar New York Times sudah di lahap oleh anak ini dalam sehari. Pada usia 12 tahun, dia telah masuk perguruan tinggi dan pada usia 15 tahun, ia telah mengajar matematika lanjutan di Michigan State University! Kabar baiknya, kita semua bisa menjadi seperti apa yang telah dicapai oleh Edith dan kita tidak harus mulai menstimulasi diri sejak dini. Saat ini, beberapa pun usia kita, kita mampu untuk meningkatkan kecerdasan. Usaha yang telah dilakukan oleh Aaron Stern terhadap putrinya memberikan inspirasi kepada semua orang tua untuk bisa membuat kegeniusan putra-putrinya menjelma menjadi kecerdasan sesungguhnya.

Semua anak terlahir genius dan lingkungan yang tepat mampu mengasah kecerdasan mereka menjadi lebih baik optimal. Namun, tentunya masih ada pertanyaan perihal potensi kegeniusan yang dibawa setiap anak ketika mereka lahir. Jika setiap orang terlahir genius, mengapa ada siswa yang bisa belajar dengan mudah dan menjawab berbagai pertanyaan tanpa kesulitan, sementara siswa lainnya harus membaca satu halaman sebanyak empat kali dan tetap tidak paham atau mampu mengingat apa yang telah dibacanya? Mengapa ada anak yang cepat memahami mempelajari matematika, sementara ada anak yang cepat dan mudah mempelajari dan memainkan piano, sementara ada anak yang masih kesulitan membedakan nada-nada? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang sama, sebagian anak tersebut memiliki insting untuk belajar dengan strategi yang tepat sehingga dapat mengakses informasi di otaknya dengan banyak dan lebih cepat, sementara yang lain tidak. Anak-anak yang masuk kategori tersebut telah mengetahui rahasia cara belajar yang efektif untuk diri mereka sendiri. Hal yang perlu kita ketahui adalah beda anak, beda strategi belajar dan beda juga hasilnya.

Salah hormat,
Ghany Angga. MA
CEO Elfreda Managemet Corp.
Empowerment Trainer || Hypnotherapist || Fingerprint Analist || Mentalist